Minggu, 21 September 2014

Produktivitas dan Match factor


DASAR TEORI

Produktivitas Alat Gali-Muat dan Angkut.
Volume pekerjaan dan produktivitas perlu di ketahui  dalam menentukan durasi atau waktu dalam suatu pekerjaan penambangan terkhusus dalam penambangan batubara. Produktivitas adalah laju material yang dapat dipindahkan per satuan waktu umumnya per jam.
Menurut Rochmanhadi (2000), Produktivitas alat gali-muat dan angkut dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
a.    Produktivitas alat gali muat


                   Keterangan :
     Q      = Produktivitas alat gali-muat ( Bcm/jam )
                   Kb    = Kapasitas Bucket(Kb spec.Alat x Faktor Koreksi Bucket x SF) m3
Eff     = Effisiensi Kerja
Ct     = Cycle Time, (detik)


b.    Produktivitas alat angkut dihitung dari persamaan berikut :

Keterangan :
Q    = Produktivitas alat angkut ( Bcm/jam )
n     = Jumlah pengisian
Kb = Kapasitas Bucket(Kb spek.Alatx Faktor Koreksi Bucket x SF), m3
Eff   = Effisiensi Kerja
Ct = Cycle Time detik
c.       Match factor
Faktor keserasian alat gali-muat dan alat angkut didasarkan pada produktifitas alat gali-muat dan produktifitas alat angkut, yang dinyatakan dalam Match factor ( MF ).
     Bila hasil perhitungan diperoleh,
1.      MF < 1, artinya alat gali-muat bekerja kurang dari 100%, sedangkan alat angkut bekerja 100%
2.      MF = 1, artinya alat gali-muat dan alat angkut bekerja 100%,
3.      MF > 1, artinya alat gali-muat bekerja 100%, sedangkan alat angkut bekerja kurang dari 100%,
d.   EfisiensiKerjadanWaktukerjaefektif
Efisiensikerjaadalahpenilaianterhadappelaksanaansuatupekerjaanataumerupakanperbandinganantarwaktu yang dipakaiuntukbekerjadenganwaktu yang tersedia (Rochmanhadi, 2000).Waktukerjaefektifdapatdihitungdenganrumus :
sedangkanefisiensikerja
Ek =
Wke            =  Waktukerjaefektif, menit
Whd            = Waktuhambatan yang dapatdihindari
Wkt             = Waktukerja yang tersedia
Whtd          = Waktuhambatan yang tidakdapatdihindari
III.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitasalat
                    Menurut Rochmanhadi (2000)faktor-faktor yang langsung mempengaruhi hasil kerja alat-alatmekanis adalahsebagaiberikut:
1.      Jenis Material
Karena perbedaan kekerasan dari material yang akan digali sangat bervariasi. Maka sering dilakukan pengelompokkan sebagai berikut:
a.       Lunak (soft) atau mudah digali (easy digging), misalnya tanah atas atau top soil, pasir (sand), lempung pasiran (sandclay).
b.      Agak keras atau Medium hard digging, misalnya tanah liat atau lempung (clay) yang basah dan lengket.
c.       Sukar digali atau keras (hard digging), misalnya batu sabak (slate), material yang kompak (compacted material).
d.      Sangat sukar digali atau sangat keras (very hard digging) atau batuan segar (fresh rock) yang memerlukan pemboran dan peledakan sebelum dapat digali, misalnya batuan beku segar (fresh igneous rock), batuan malihan segar (fresh metamorphic rock).
2.      Effisiensi Operator
         Merupakan faktor manusia yang menggerakkan alat-alat yang sangat sukar untuk ditentukan effisiensinya secara tepat karena selalu berubah-ubah dari hari kehari bahkan dari jam ke jam tergantung dari keadaan  cuaca, keadaan alat yang dikemudikan, suasana kerja dan lainnya. Sebenarnya effisiensi operator tidak hanya disebabkan oleh kemalasan pekerja itu sendiri, tetapi juga karena kelambatan-kelambatan dan hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindari seperti : melumasi kendaraan, mengganti yang aus, membersihkan bagian bagian terpenting sesudah sekian jam dipakai, memindahkan ketempat lain, tidak adanya keseimbangan antara alat gali muat dan alat angkut, menunggu peledakan, perbaikan jalan dan sebagainya.
3.      Faktor pengembangan (Swell Factor)
Pemberaian merupakan presentase pengembangan volume material dari volume asli, yang dapat mengakibatkan bertambahnya jumlah material yang harus dipindahkan dari kedudukan aslinya. Rumus yang berkaitan dengan pemberaian material sebagai berikut:

4.      Faktor Mangkuk ( Bucket Factor)
Merupakan perbandingan antara volume material yang dapat ditampung oleh mangkuk terhadap kemampuan tampung mangkuk secara teoritis. Biasanya faktor ini untuk menentukan secara pasti harus dilakukan pengukuran dilapangan. Bila tidak bisa manggunakan komparasi pendekatan data sesuai material yang digali (Lampiran E).
5.      Pola  Penggalian dan Pemuatan
Pola pemuatan dapat dilihat dari beberapa keadaan yang ditunjukkan alat gali-muat dan alat angkut, yaitu :
a)Pola pemuatan yang didasarkan pada keadaan alat gali-muat yang berada di atas atau di bawah jenjang.
1.   Top Loading, yaitu alat gali-muat melakukan penggalian dengan menempatkan dirinya di atas jenjang atau alat angkut berada di bawah alat gali-muat.
2.   Bottom Loading, yaitu alat gali-muat melakukan penggalian dengan menempatkan dirinya di jenjang yang sama dengan posisi alat angkut.
b)      Pola pemuatan berdasarkan jumlah penempatan posisi alat angkut untuk dimuati terhadap posisi alat gali-muat :
1.    Single Back Up, yaitu alat angkut memposisikan diri untuk dimuati pada satu tempat sedangkan alat angkut berikutnya menunggu alat angkut pertama dimuati sampai penuh.
2.    Double Back Up, yaitu alat angkut memposisikan diri untuk dimuati pada dua tempat, kemudian alat gali-muat mengisi salah satu alat angkut sampai penuh setelah itu mengisi alat angkut kedua yang sudah memposisikan diri di sisi lain.
Sumber : Rochmanhadi, 2000, Pemindahan tanah mekanis
                                GAMBAR 3.1
                                POSISI SINGLE DAN DOUBLE BACK UP
6.      Waktu Edar (cycle time)
Waktu edar adalah waktu yang diperlukan oleh alat mekanis untuk menyelesaikan sekali putaran kerja, dari mulai kerja sampai dengan selesai dan bersiap-siap memulainya kembali.
a.    Waktu edar alat gali-muat
               Waktu edar alat gali-muat dapat dirumuskan sebagai berikut :
                     CT   =  T1  +  T2  +  T3  +  T4
Keterangan :
        CT      =    Waktu edar alat gali-muat, detik
        T1       =    Waktu menggali material, detik
        T2       =    Waktu putar dengan bucket terisi, detik
        T3       =    Waktu menumpahkan muatan, detik
        T4       =    Waktu putar dengan bucket kosong, detik
b.   Waktu edar alat angkut
            Waktu edar alat angkut dapat dirumuskan sebagai berikut :
         CT   =  T1  +  T2  +  T3  +  T4  +  T5  +  T6
  Keterangan :
CT      =    Waktu edar alat angkut (menit)
T1       =    Waktu mengambil posisi untuk dimuati ( menit)
T2       =    Waktu diisi muatan, ( menit)
T3       =    Waktu mengangkut muatan, ( menit)
T4       =    Waktu mengambil posisi untuk penumpahan, ( menit)
T5       =    Waktu pengosongan muatan, ( menit)
T6       =    Waktu kembali kosong, ( menit)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar